KUTAI TIMUR, 28 Oktober 2022 – Indonesia merupakan negara yang kaya akan seni dan budaya, seperti tari tradisional. Setidaknya di setiap provinsi memiliki tarian khas yang mempunyai gerakan hingga filosofi berbeda. Salah satunya adalah tari jepen, khas Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur yang banyak dipengaruhi dari kebudayaan Melayu dan Islam.
Pada dasarnya gerakan dalam tari jepen sangat kental akan nuansa Melayu yang dinamis, atraktif, energik, dan bersahaja. Dalam pertunjukannya, penari menari dengan balutan busana perpaduan khas Melayu yang kental akan nuansa Islami dan campuran busana khas Indonesia. Dengan tata rias yang minimalis, namun penari tetap terlihat santun dan bersahaja. Saat menari, penari juga dilengkapi dengan selendang sebagai properti menari lainnya.
Tari Jepen juga diiringi dengan musik Tingkilan. Musik Tingkilan merupakan salah satu seni musik khas Kutai, Kalimantan Timur. Ada beberapa alat musik yang digunakan yaitu gambus, ketipung, kendang dan biola. Selain itu juga diiringi dengan nyanyian yang disebut dengan bertingkilan yang berarti bersahut-sahutan.
Khafiliah (49 tahun), pelatih tari jepen di Sanggar Tari Lestari Budaya, Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur mengatakan anak muda di sana cukup antusias belajar tari jepen. Hal ini dibuktikan dengan jumlah murid yang terdaftar di sanggar tari tersebut mencapai 50 orang terdiri dari siswi SD, SMP, SMA hingga mahasiswi.
Namun demikian, Khafiliah menyampaikan karena pandemi Covid-19, kegiatan di Sanggar Tari Budaya Lestari sempat terhenti sejak awal tahun 2020 lalu. Barulah saat kasus Covid-19 melandai, pada bulan Juli 2022, kegiatan pelatihan tari jepen mulai aktif kembali. Hal ini dilakukan menjelang pentas seni dan kegiatan lainnya di tingkat kecamatan yang akan digelar pada akhir tahun 2022 mendatang.
“Kami sedang menyiapkan acara di akhir tahun biasanya bertemakan pertanian yang rutin diselenggarakan di seluruh kecamatan,” kata Khafiliah yang juga merupakan guru Kesenian dan Budaya di SD Muara Bengkal saat ditemui tim Corporate Communications PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) beberapa waktu lalu.
Animo pentas tari jepen pun disambut baik oleh Mitaliana (20 tahun), mahasiswi yang telah bergabung di Sanggar Tari Budaya Lestari sejak usia 16 tahun. Selain untuk mengisi waktu luang, dia menekuni tari jepen untuk melestarikan tari tradisional khas tanah kelahirannya.
“Ini (tari jepen) memang hobi saya, karena jepen ini termasuk ciri khas Kutai bisa dilestarikan, bisa dikenalkan dengan adik-adik di bawah supaya kedepannya jepen bisa terus dikenal jadi tidak hilang begitu saja karena perkembangan zaman,” ujar perempuan yang akrab disapa Mita tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesenian tradisional di sekitar wilayah operasional, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN), berkomitmen untuk mendukung aktivitas tari jepen di Sanggar Tari Budaya Lestari dengan berkontribusi dalam pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan sanggar, di antaranya adalah kostum, serta beberapa mesin pembuatan kostum,