Perusahaan melakukan kerjasama dengan masyarkat dengan pola plasma yang berada dibawah naungan koperasi berbadan hukum, atau dapat disebut dengan kemitraan koperasi. Melalui pola inti-plasma, kemitraan tersebut meliputi transportasi, jual beli TBS (Tandan Buah Segar), dan lainnya yang mendukung kegiatan perusahaan. Pemerintah juga mengambil andil dalam kemitraan ini, sebagai penentu harga TBS setiap bulannya.
Kemitraan ini memberikan manfaat untuk perusahaan dan petani yang tergabung dalam koperasi. Bagi perusahaan, kerjasama ini dapat menjalin dan memperkuat hubungan yang harmonis dan kondusif dengan masyarakat sekitar. Kemudian bagi petani, kemitraan ini akan meningkatkan kesejateraan dan perekonomian keluarga. Teladan Prima Agro (TPA) juga memberikan penyuluhan terkait budidaya, tata kelola perkebunan, pengurusan perizinan, serta pelaporan keuangan dan pajak. Saat ini terdapat 59 koperasi dengan total 7.267 petani yang menjadi mitra TPA. Kedepannya, diharapkan kemitraan ini dapat terus berlangsung dengan harmonis dan berkembang lebih pesat. Bukan hanya penambahan mitra koperasi, namun juga pengembangan unit usaha yang tidak hanya bersumber pada hasil TBS kelapa sawit.
Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan atau yang dikenal dengan Free, Prior, Informed Consent (FPIC) adalah hak tanpa paksaan kepada masyarakat untuk setuju ataupun tidak setuju atas segala tindakan yang mempengaruhi tanah, wilayah, dan sumber daya alam sekitarnya yang terkait dengan rencana kegiatan perusahaan. TPA menghormati hak yang dimiliki masyarakat, karenanya implementasi FPIC telah masuk kedalam SOP. Pemberlakukan FPIC dalam rencana kegiatan perusahaan dapat menjadi tindakan preventif terjadinya konflik sosial yang bukan hanya berdampak baik bagi operasional perusahaan, namun juga memberikan ruang dan kesempatan bagi TPA untuk bersinergi dengan masyarakat. FPIC dilakukan melalui sosialisasi terbuka kepada masyarakat.
Berkontribusi dalam pemerataan dan kemajuan pendidikan di tanah air, TPA memberikan bantuan dana pendidikan kepada siswa-siswi beprestasi dari Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kalimantan Timur untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi ternama di Indonesia. Bantuan dana pendidikan ini dilakukan melalui TPA Millenial Fellowship Program (TPA MFP) yang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan.
Penyeleksian penerima dana bantuan pandidikan dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa SMA unggulan di Kalimantan Timur. Jika lulus proses seleksi, maka calon mahasiswa akan mendapatkan dana bantuan untuk jangka waktu 4 tahun dan maksimal 8 semester dengan ketentuan IPK tidak kurang dari 3.00. Sejak dimulai pada tahun 2017, terdapat 15 mahasiswa yang masih aktif mendapatkan dana bantuan dan menuntut pendidikan tinggi di Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Kalimantan, dan Universitas Mulawarman. Dengan dilaksanakannya program pendidikan ini, TPA MFP berharap dapat mengembangkan keragaman dan kesetaraan peluang dalam pendidikan tinggi dan mendorong terciptanya kader pemimpin nasional dari Kalimantan Timur. Lebih dari itu, TPA berharap para penerima dana bantuan pendidikan ini dapat mengembangkan ilmu yang diporolehnya untuk kemajuan daerah dan membangun masyarakat Kalimantan Timur yang lebih maju.
TPA menyadari bahwa kehadiran perusahaan harus memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar perkebunan yang dikelola. Oleh karenanya, selain inisiatif pemberdayaan ekonomi yang berdampak langsung kepada masyarakat, TPA juga memberikan dampak positif bagi pendidikan, kesehatan, dan lingkungan di Kalimantan Timur. Di bidang pendidikan, terdapat lebih dari 550 siswa yang menuntut ilmu di 10 sekolah yang dikelola TPA, serta lebih dari 45 guru yang difasilitasi oleh TPA.
Pada bidang kesehatan, terdapat rata-rata lebih dari 28.400 pasien per tahun yang terbantu oleh 35 fasilitas kesehatan milik TPA, dimana sekitar lebih dari 50 petugas kesehatan yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, dan apoteker siap membantu masyarakat lokal.
Berfokus pada pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit berkelanjutan, serta energi terbarukan.
TPA berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi dalam kesejahteraan serta pertumbuhan perekonomian Indonesia