Jumat, 18 Maret 2022 | 22:22 WIB
Nabil Al Faruq (nabil.alfaruq@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id – Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang merupakan calon emiten baru, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200-300 miliar yang akan digunakan untuk keperluan non-akuisisi.
Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana mengatakan, belanja modal selama ini bersumber dari kas internal. Namun jika dibutuhkan, perseroan memiliki fasilitas pinjaman yang cukup besar dari beberapa bank.
“Jumlah capex tentu dari waktu ke waktu selalu kita sesuaikan berdasarkan kebutuhan. Capex perseroan pada 2022 di kisaran Rp 200-300 miliar, hanya untuk capex non-akuisisi,” kata Wishnu dalam paparan publik, Jumat (18/3/2022).
Di samping itu, Teladan Prima Agro pada tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan, di antaranya pengembangan biogas plant, pembangunan dan pengembangan pabrik PKO (palm kernel oil), serta menambah lahan melalui akuisisi.
Seiring dengan hal tersebut, perseroan pun akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 2,19 miliar saham TLDN. Perseroan berpotensi meraih dana segar sebanyak Rp 1,3 triliun. Adapun harga IPO pada kisaran Rp 520-600 per saham.
Dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut rencananya sebanyak 32% untuk belanja modal, 23% akuisisi perusahaan perkebunan, 5% untuk pembangunan pabrik pengolahan inti sawit, 4% untuk pembangunan pabrik biogas, dan 68% untuk pembayaran dipercepat sebagian pokok utang bank.
Terkait akuisisi, menurut Wishnu, tentu akan meningkatkan jumlah kapasitas pengolahan secara signifikan bersamaan juga dengan jumlah lahan perseroan. Saat ini, perseroan memiliki lebih dari 60 ribu hektare.
“Secara pendapatan juga akan meningkat, bersamaan dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Sebagai informasi, hingga September 2021, kami membukukan margin EBITDA sebesar 40%. Jika terjadi akuisisi, otomatis peningkatan terhadap revenue akan terjadi bersamaan juga dengan peningkatan margin EBITDA yang sudah ada di level 40%. Margin EBITDA saat ini sudah ada di posisi yang baik,” ujar dia.
Teladan Prima Agro bergerak di sektor perkebunan yang berlokasi di Kalimantan Timur. Perseroan memiliki 13 lokasi perkebunan kelapa sawit, enam pabrik kelapa sawit, dan dua terminal khusus yang seluruhnya berlokasi di Kalimantan Timur. Total area tertanam dari perkebunan milik TLDN ini seluas 60,468 ha, yang terdiri atas 48.545 ha perkebunan inti dan 11,923 ha perkebunan plasma.
Perseroan menunjuk BNI Sekuritas dan CIMB Niaga Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal pada 17-25 Maret 2022, perkiraan tanggal efektif 31 Maret, masa penawaran umum pada 4-7 April 2022, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)